![]() |
Ahok |
Banyak yang memprotes saya,
kenapa saya semangat banget mendukung Ahok? Padahal KTP saya Depok dan gak
punya hak pilih pada Pilkada Jakarta.
Yups, benar, hak pilih memang
saya gak punya, tapi hak saya untuk mendapatkan Indonesia lebih baik, saya
masih punya. Hak itulah yang saya pergunakan sekarang.
Sejak dulu kita memimpikan
lahirnya pejabat yang anti korupsi, yang dapat menghela aparatnya melayani
rakyat, yang mampu mewujudkan keadilan sosial dan berani memegang teguh
prinsipnya. Kita bermimpi negara hadir untuk membantu urusan kita.
Indonesia itu kaya, sumberdaya
alam melimpah, punya semangat gotong royong. Hanya saja selama ini diurus oleh
orang yang salah. Korupsi menyengsarakan. Jabatan publik lebih banyak untuk
memperkaya diri.
Lihat saja, berapa ratus kepala
daerah yang masuk penjara karena korupsi. Atau bagaimana selama ini birokrasi
malah membuat urusan tambah ribet. Aparat tukang pungli dan rakyatnya seperti
sapi perah. Sampai sekarang itu masih terjadi di berbagai daerah.
Padahal tingginya korupsi di
daerah selalu berbanding terbalik dengan indeks keberhasilan pembangunan. Semakin
tinggi korupsinya, rakyat di daerah tersebut makin terkebelakang.
Tapi, Tuhan Maha Baik. Kini
bermunculan kepala-kepala daerah yang punya visi luar biasa, berintegritas dan
profesional. Kita berharap mereka membawa virus kebaikan yang ditularkan untuk
daerah lainnya.
Ahok adalah salah satunya.
Jakarta yang tadinya seperti kampung kumuh besar, pelan-pelan mempercantik
diri. Banjir berkurang jauh. Birokrasi lebih manusawi dan melayani. Sistem
subsidi kepada orang miskin berjalan baik.
Dulu siapa yang mengira banjir di
Jakarta bisa berkurang lebih dari 70%-nya? Siapa yang mengira mengurus surat
dan perijinan tidak perlu keluar duit pelicin dan ketika hadir di kantor
pemerintahan kita dilayani seperti nasabah kelas premium bank swasta? Anak-anak
punya tempat bermain, transportasi umum memadai dan kesehatan terjamin.
Siapa yang mengira kongkalikong
proyek APBD bisa diberantas, sekolah gratis, dan orang miskin mendapat berbagai
subsidi? Siapa yang mengira, pemerintah bisa kembali pada filosofi dasarnya :
pelayan rakyat, digaji rakyat. Intinya, rakyat adalah bos mereka.
Siapa yang pernah membayangkan
Balaikota menjadi tempat orang mengadukan masalahnya?
Yups, di jaman Ahok itu semua
terjadi. Itulah virus yang harus disebarkan agar kepala daerah lain ikut
terjangkit virus yang sama.
Untuk rakyat, Ahok menyebarkan
virus baru : jika mau mendapatkan kepala daerah yang tepat mereka harus
berjuang. Bahkan ikut membiayai kampanye. Sudah bukan jamannya lagi oleh-oleh
biskuit atau jam tangan untuk membeli suara pemilih. Sudah bukan jamannya lagi
iming-iming surga dijajakan. Apalagi sampai mengajak Tuhan ikut kampanye.
Jadi kenapa saya, warga Depok mau
bersusah-susah mendukung Ahok jadi Gubernur Jakarta? Saya bermimpi semua kepala
daerah di Indonesia bisa melayani rakyatnya seperti Ahok melayani warga
Jakarta. Saya berharap virus Ahok menyebar kemana-mana. Bukan virus penyebab
lebay dan baper yang justru tersebar.
0 komentar