![]() |
Sandiaga Uno |
Bambang Kusnadi dan Abu Kumkum
berencana piknik ke Jakarta. Tujuannya adalah rumah sakit. Tidak lupa Bambang
menyiapkan tiker dan makanan rantangan.
Di sebuah RS, dia diajak
berkeliling oleh pemandu wisata berseragam putih bersih. "Lihat tuh, orang
sakit berat," ujar si pemandu wisata, sambil menunjuk seorang penderita
stadium 4. Nafasnya ngos-ngosan. Bambang cuma membuang muka, hatinya sedih.
"Nih, ada lagi. Isinya
pasien koreng semua..." Bambang dan Abu Kumkum memperhatikan pasien-pasien
itu. Abu Kumkum teringat koreng di kakinya yang belum juga sembuh.
"Gimana kalau kita wisata ke
bangsal persalinan aja," usul Bambang kepada pemandu wisata. Lalu
berangkatlah mereka, menyusuri lorong-lorong rumah sakit.
Mereka memasuki area persalinan.
Ada seorang ibu sedang terbaring, sementara beberapa perawat memegang permen
lolipop dan eskrim di ewer-ewer diantara kaki si ibu. Seperti memancing
sesuatu.
"Itu para perawat sedang
ngapain?"
"Ohh, ibu itu bayinya agak
susah melahirkan. Sudah 10 jam tidak mau lahir juga. Nah, para perawat
memancing bayi keluar dengan permen dan eskrim. Namanya juga anak-anak, pasti
suka eskrim kan?"
"Ohhh... kenapa gak
dipancing dengan uang Rp 100 ribu aja. Biar nanti dia bisa beli sendiri
eskrimnya. Lagian emang perawat itu tahu bayi itu suka es krim rasa apa."
"Hahahahah... gak tahulah.
Itu urusan teknik kedokteran. Saya disini cuma pemandu wisata saja," jawab
guide perempuan itu. Lalu mereka berjalan ke ruangan bayi yang sudah lahir.
"Nah, ini bayi-bayi yang
baru dilahirkan. Sehat dan segar. Tapi disini pengunjung tidak boleh memberi
makan sembarangan. Makanan bayi-bayi ini khusus."
"Tuh, ada bayi di pojokan
nangis sendiri, kok dicuekin, sih? Itu anaknya siapa?," Bambang Kusnadi
menunjuk seorang bayi yang gegoakkan dipojokkan.
"Ohh, itu bukan nangis. Dia
lagi orasi."
"Emang bayi itu lahirnya
kapan?"
"Pas tanggal 2 bulan 12.
Istilah kerennya 212. Saban hari dia orasi, kami udah tahu kebiasaannya.
Bayi-bayi lain pada takut mendekat. Suster juga takut. Apalagi suster yang gak
pakai kerudung, bisa disemprot kalau dekat-dekat. Makanya dia gak ada yang
nemenin..."
Setelah tour keliling RS, Bambang
Kusnadi dan Abu Kumkum dapat hadiah berupa voucher rawat inap di ICU selama 3
hari. Voucher itu berlaku sampai akhir tahun ini.
0 komentar